Wednesday, August 12, 2015

Review: Nutri Cream F by dokterkulitku.com

disclaimer:
tulisan ini dibuat tanpa disponsori oleh pihak dokterkulitku.com atau pihak manapun, murni ulasan pribadi sebagai pengguna saja.



hai, ini pertama kalinya saya ngeblog tentang review-mereview. biasanya hanya mereview beauty products/skincare di akun instagram saya aja. itupun gak banyak karena saya gak terlalu berani punya budget untuk membeli dan mencoba berbagai produk yang kadang-kadang menggiurkan sekali. haha. kali ini, saya akan mencoba memberikan sedikit ulasan tentang produk yang sudah cukup lama saya gunakan. sayangnya gak ada foto before-after untuk memvalidasi tulisan ini, tapi karena udah janji mau mereview, yaudah yuk dimulai aja apa adanya. :)

saya adalah pengguna produk dokterkulitku.com sejak lama, mulai 2012 apa ya. i've been struggling with acne since 2007, tapi baru serius (hmm, gak serius serius juga sih) mulai 2012. sebelumnya, di tahun 2011, saya udah pernah nyobain ke LBC. saya gak bisa kasih info apa-apa terkait LBC karena cuma sekali konsultasi dan sekali beli produknya. dipakenyapun gak telaten. keinginan untuk melanjutkan perawatan di LBC terhambat penempatan instansi. tuntutan pekerjaan membuat saya pindah ke Tanjung Pandan mulai pertengahan 2011, di mana gak ada cabang LBC ataupun cabang skincare clinic lainnya. -___-

yaudah akhirnya saya gak pake perawatan lagi, which makes my skin worse and worse. saya mencari alternatif perawatan kulit yang bisa online, kebetulan temen saya pernah ngetwit tentang @drSLSimonspkk yang melayani konsultasi online (seingat saya, dulu website dokterkulitku.com belum ada). temen saya ini juga menggunakan produk dokterkulitku, sehingga merekomendasikannya kepada saya. pertamanya, saya konsultasi via email dengan memberikan foto kulit wajah dan deskripsi keluhan. berdasarkan email tersebut, saya diberkan saran produk yang cocok. kemudian saya membeli produk-produk yang disarankan, dan lalu saya pake secara kurang serius, hahahahahaa. emang ya, harus telaten banget kalo pake produk apapun itu.  karena niat yang setengah-setengah akan menghasilkan output yang setengah setengah pula. saya masih 'nakal', nyobain beberapa produk yang gak terjamin keamanannya. keinginan buat coba coba besaaarr sekali. akibatnya bukan makin baik, wajah saya malah makin gak bener. terus nyesel, harusnya diimani banget nih produk dokter Simon dari dulu dulu, soalnya kayaknya saya paling cocok sama produk ini. di tengah jalan nyobain berbagai produk dari produk drugstore sampai produk onlineshop, saya pasti nyerah. pasti ujung-ujungnya balik lagi pake produk dokter Simon. SE-LA-LU. berasa kayak yakinnya sama produk dokter Simon aja, dan emang bener sih. walaupun prosesnya lama (iya kalo mau aman ya lama yaa), my skin got better kalo udah ketemu krimnya dokter Simon. intinya, dari 2012-2014 awal, saya tidak fokus dan serius menggunakan produk dokter Simon karen masih main main dengan produk lainnya.

tahun 2014, saya mulai serius lagi mau pake satu paket perawatan dokter Simon aja (sampai sekarang). banyak produk yang udah saya coba, tapi karena reviewnya tentang Nutri Cream F aja, mari fokuskan di situ (kenapa gak semuanya aja, yin? nanti deh kalo punya waktu saya tulis lengkap haha).

Nutri Cream F (foto dari dokterkulitku.com)
Nutri Cream F (Flek Spot Remover)
Membantu menghilangkan noda pada wajah, terutama flek yang membandel seperti: Sproeten, flek di tulang pipi, freckles, flek coklat kehitaman (noda bekas jerawat). Bila digunakan rata satu muka, dapat mencerahkan wajah secara menyeluruh. Efektif menghilangkan noda pada wajah, terutama flek membandel, cocok untuk semua tipe kulit. Totolkan Nutricream F pada flek coklat nya pada malam hari setelah memakai krim malam / krim jerawat. Dapat juga dipakai rata satu muka untuk pencerahan wajah secara menyeluruh (dipakai sebelum memakai krim malam ataupun krim jerawat). Khusus untuk wajah berjerawat, pemakaian hanya boleh dengan tutul, tidak boleh rata satu muka selama jerawatnya masih aktif. Isi: 3 ml. (sumber: http://dokterkulitku.com/onlineshop/product.php?id_product=84)

My Review:
dengan berlatar belakang kulit wajah yang super-oily, super sensitive, acneprone, dan banyak acne scars and spots, krim/serum ini memang bukan menyasar seluruh problem yang saya punya karena khasiatnya untuk menghilangkan noda pada wajah. saya pengennya menghilangkan bekas-bekas jerawat, karena produk untuk lini jerawat udah selesai saya pake. efek yang diberikan oleh produk ini:
  • melembabkan dan mengenyalkan. melembabkan bukan berarti bikin tambah minyakan yaa. karena saya pakenya ke seluruh wajah, efek yang saya rasakan di pagi hari tuh beda banget. kulit terasa kenyalnya!
  • mencerahkan. kalo dari yang saya baca sih, acne prone skin harus hati-hati sama produk yang mengandung whitening atau yang untuk mencerahkan wajah. alasannya kenapa saya gaktau haha. tapi emang bener sih, tiap make produk yang ada whiteningnya pasti breakout lagi huhuhu :(. pas make Nutri Cream F alhamdulillah yaa gak ada breakout-breakout sama sekali! malah kerasa loh nambah cerahnya (again, maaf untuk ketiadaan bukti foto wajah). gak yang jadi putih putih banget karena itu malah bikin ngeriiii. bikin wajah gak kusam pokoknya, dan efeknya cepet, semingguan udah keliatan.
  • untuk bekas-bekas jerawat saya kurang notice sih, saking banyaknya, huft. saya juga baru pake dua bulan, dan dua bulan itu BARU SEBENTAR YAA. jangan mengharapkan hasil instan kalo cuma dari krim/serum, harus dengan tindakan laser kalo kata dokter Simon/ dokter Arthur. hehe.
so far, saya puas banget pake krim/serum ini, karena satu botol kecil bisa untuk 3-4 minggu (saya makenya tipis tipis aja). jatohnya murah kan? saya juga kadang gak pake tiap hari karena kalo pas PMS dan muncul jerawat, saya pakenya krim base (dari dokterkulitku juga), dan stop pake Nutri Cream F untuk beberapa hari sampe jerawatnya reda. kalo dari skor 0 sampai 5, saya kasih nilai 4,5 untuk serum ini. hihi :)

penting untuk diketahui adalah skincare itu masalah cocok-cocokan (bener gak sih, Dok? haha). produk yang cocok di saya belum tentu cocok di kamu, girls. jangan ceroboh memutuskan untuk memakai suatu produk hanya karena produk yang kamu inginkan sukses digunakan oleh orang lain. know your face, first. cari tahu kebutuhan kulit kamu, dan juga cari tau perawatan yang sesuai budget kamu. terus yang paling penting: JANGAN MALAAASSSSSS. harus telaten yaa. kalo udah males dan gak telaten mah kelaaaarrr! jangan ngarepin hasilnya bakal bagus. kalo kamu merasa kulit kamu sudah baik dan gak ada masalah, yaudah kamu gak perlu pake macem macem. bener bener terserah kamu mau pake perawatan atau nggak, karena wajah ya wajah kamu, duit ya duit kamu :). tapi yang saya inget dari twitnya dokterkulitku (lupa entah dokter Simon/ dokter Arthur yang ngetwit), intinya, wajah itu kayak rumah. rumah itu kalo didiemin gak dirawat/ dibersihkan/ disapu ya pasti bakal kotor dan berdebu walopun gak keliatan secara kasat mata. so does your skin.

be wise to your skin and your whole body. seumur hidup badan sama kulit cuma satu-satunya gak bisa diganti (kecuali kamu punya duit buat operasi plastik kek apa kek). sayang-sayanginlah anugerah Tuhan, okay? :)

last, dont forget to be pretty in your very own way, dont let society define your standard. cheers!



Tuesday, August 11, 2015

jangan mencibir hobi orang lain!

pagi ini saya membaca kebingungan seorang teman laki-laki lewat status facebooknya. inti dari statusnya adalah: ia bingung kenapa wanita suka bermakeup tebal.


saya juga bingung sih, kenapa wanita suka bermakeup tebal di kesempatan yang tidak tepat. tapi, yang saya tangkap dari status itu adalah: teman saya ini cuma tau dua sisi wanita, yaitu dengan maekup tebal dan tanpa makeup sama sekali.

saya lantas berkomentar: "beda lho mas, pake makeup sama pake makeup tebal, hehe."

cuma itu yang saya katakan, tidak ingin menjelaskan kenapa sebagian besar wanita suka bersolek merawat diri dan seterusnya. dijelaskan pun bukan kapasitas laki-laki untuk mengerti 100%. namun ada sebuah komentar yang sedikit menyinggung saya (ya, kadang-kadang orang gampang sakit hati saat kesukaannya dicibir). isi komentar tersebut kurang lebiih: wanita suka makeup-an karena lebih mementingkan CASING dibanding CPU. ah.

memahami keberagaman sudut pandang pengguna facebook kadang-kadang sulit. saya gak bisa marah sih kalo ada yang komentar seperti itu, tapi saya berhak memberikan tanggapan. saya kadang-kadang masih heran kenapa dalam disukusi kecil masih ada saja yang suka memberikan komentar yang sifatnya judgmental. saya sulit percaya, kecuali emang itu merupakan simpulan dari penelitian-penelitian yang sudah tervalidasi. misal, sudah ada penelitian di Jerman pada tahun sekian bahwa wanita memilih makeup wajah karena gak mau makeup hati dan kepribadiannya (walaunpun ini kayaknya gak mungkin ya). lalu, saya merespon kurang lebih: jangan sampai menghakimi tanpa dasar, nanti jadi prasangka buruk.

iya, saya berprasangka bahwa orang ini berprasangka terhadap para makeup enthusiast (but, i'm not calling myself as it). prasangka-ception. bagaimana bisa dia menuduh kami kami yang gemar sekali mengkoleksi dan bersolek dengan sebutan memenitngkan casing saja. what a shallow opinion. sedih, karena masih gampang menemukan orang yang hobinya menggeneralisir suatu fenomena.

(lalu saya mengingatkan diri saya lagi untuk tidak marah. orang kadang-kadang cuma tidak tahu. tapi ketidaktahuan itu kenapa gak bikin orang gak komentar aja ya. hmm..)

sebutlah kesukaan para wanita ini sebagai hobi. dicari alasannyapun ujung-ujungnya balik ke jawaban "gaktau, suka ajaaaa..". yasudah, bukan hak orang-orang untuk protes, komplain, melarang, dan mencibir terlebih TIDAK ADA KONTRIBUSI MATERI TERHADAP HOBI TERSEBUT. siapa kita mau melarang larang dan mencela hobi orang yang suka batu akik kalo kita gak ngongkosin hobinya? siapa kita yang mencibir hobi orang yang suka ngoleksi action figure mahal kalo kita gak bantu biayain? siapa kita yang mau ngata-ngatain orang yang maniak banget sama korea-thingy kalo kita gak ada nyumbang duit buat mereka? kalo sampe bersinggungan langsung dengan kita, bolehlah kita bersuara agak pedas. misal: si orang pinjem duit atau jahatnya nyolong duit kita buat mendanai hobinya. atau orang tersebut pasangan kita (suami/istri) yang sampe make biaya kebutuhan hidup sehari hari untuk membeli barang-barang hobinya tersebut. selain itu? just keep your mouth shut. (susah ya, saya kadang masih ngomong "gak ngerti sama yang suka blablablablabla" haha).

apapun hobi orang, asal gak ngusik kamu, gak usah didebat. biarin aja dia nyari kebahagiaan dengan cara dia sendiri. toh, kamu gak nyumbang kebahagiaan sama sekali, kan? because sometimes, hobby needs no reason. :)

Saturday, August 8, 2015

simple things matter

kalo hidup barengan manusia lain, tentu harus ada dong perasaan untuk tidak saling menyusahkan, kecuali kamu emang gak suka liat orang lain senang. ada hal-hal kecil yang sebenernya sangat berarti bagi orang lain, dan gak butuh tenaga besar untuk ngelakuinnya. ada tindakan sepele yang kita lakuin dan dampaknya akan sangat luar biasa.

saya sih masih memegang prinsip: berbuat baiklah sebagaimana kamu ingin diperlakukan. yang kamu perbuat adalah hal yang kamu ingin dapatkan dari orang lain. seperti karma, berbuat baik akan mendapatkan yang baik, berbuat jahat pun jangan marah kalo nantinya kita dijahatin. makhluk sosial yang pasti di sekeliling kita banyak manusianya pasti ingin hidup normal dan saling mengasihi. jangan terlalu egois, toh hak hidup kamu sama besarnya dengan orang lain. jadikan dunia tempat nyaman untuk ditinggali.

beberapa hal yang bisa saya rangkum dalam Simple Things Matter versi oyin adalah:

  1. berbaik hati dengan penyebrang jalan. kita tahu kalo di Jakarta minim banget jembatan penyebrangan (yang menurut saya tempat paling aman untuk menyebrang), tapi kita masih punya zebra cross. sayangnya, zebra cross gak aja di sepanjang jalan, maksudnya kalo kita nyari zebra cross buat nyebrang, pejalan kaki pun bisa kena termasuk dalam orang-orang yang "tua di jalan". menyebrang di tempat selain zebra cross tentu tidak salah (kalau emang zebra crossnya jauh, menurut saya). namun, tidak banyak pengendara yang berbaik hati untuk memperlambat laju kendaraan supaya orang bisa nyebrang :(. sedih. saya penakut dalam hal sebrang-menyebrang ini, dan semakin sulit menemukan kendaraan yang berbaik hati memberikan jalan untuk menyebrang. bahkan mirisnya, saat di jalur lain pengendara mulai melambat, kadang ada kendaraan yang menyalakan lampu hazard sambil ngebut, tanda dia gak mempersilakan. huhuhu. jangan egois seperti ini ya,  guys. kebaikan kamu sungguh akan diapresiasi oleh penyebrang jalan :)
  2. berterimakasih kepada pengendara yang berbaik hati memberhentikan/ memperlambat laju kendaraannya. saya seringnya jadi orang yang menyebrang, sehingga kalo ada yang sengaja memperlambat kendaraan dari jauh tuh rasanya luar biasa bahagia. baik bangeeettt. jangan lupa kalo udah dipersilakan menyebrang, berikan gesture seperti menganggukkan kepala sambil senyum atau mengucapkan terima kasih (walaupun pasti gak kedengeran). gak sadar kan hal kecil kayak gini pasti diapresiasi oleh si pengendara. bisa jadi seharian dia suntuk, bete, belom ada dikasih senyum, eh kita jadi orang pertama yang mengukir senyum di wajahnya. :')
  3. menjadi pengguna eskalator yang tertib. emang sih, papan petunjuk di sebelah eskalator itu cuma "hati hati, perhatikan langkah, dan awasi anak kecil/manula". tapi bukan berarti kalo gak ada instruksi tertulis jadinya kita bisa semena mena dan maruk makan tempat. lazimnya, eskalator sebelah kiri untuk orang yang cuma mau diem aja/ gak dalam keadaaan terburu buru dan eskalator sebelah kanan harus kosong agar jika ada yang ingin mendahului/ terburu buru bisa menggunakan lajur itu. gak sadar ya? dulu saya juga gitu, gak ada salahnya mulai mengubah kebiasaan. biar yang mau buru-buru gak perlu repot bilang "misi" tiap mau mendahului kita, dan kitanya gak perlu sewot merasa si pendahulu gak mau sabar di eskalator. :)
  4. bersempit-sempit di angkot/ KRL. saya pernah mengalami kejadian tidak mengenakkan. mungkin karena saya terlalu lebar atau mungkin orang-orang yang dulu satu angkot sama ya juga sama lebarnya. angkot kan gak bisa diatur ya luas space tempat duduk kita. kalo mau luas ya naiklah taksi. kadang ada beberapa angkot yang mau jalan kalo udah penuh (full tanpa space secenti pun). egois gak sih udah keadaan dalam angkot ramenya naudzubillah, tapi kita masih duduk ngelebarin kaki, gak mau geser sampe mentok, gak mau nahan napas biar spacenya luasan dikit (oke ini akan berakibat kamu mati). maksud gue, maksimalkanlah tempat yang ada biar semuanya kebagian duduk. kalo di KRL kan masih bisalah ya berdiri kalo gak dapet tempat duduk, nah kalo di angkot? bisa bisa kamu jongkok kayak saya pas naik angkot dari perempatan Pondok Ranji sampe depan GKI.
  5. gak merokok sembarangan. udah males sih saya bahas ini. kamu nahan diri untuk gak ngerokok atau cari tempat sepi buat memuaskan keinginan merokokmu bakal dapet ucapan terima kasih lahir batin, lho. serius.
  6. pake deodoran. WAAHH. ada ya jaman sekarang orang gak mau pake deodoran. alesannya takut bahaya lah, apalah apalah. cariiii, bacaaa, googling makanya biar tahu deodoran apa yang sehat dan gak mengandung bahaya. ada kok orang yang dianugerahkan untuk tidak memiliki body odor, but pleaaaseeee, jangan geer dulu. mungkin kamu gak termasuk orang orang spesial itu. masa bau ketek sendiri gak kecium? kalo kamu gak ngerasa penting pake deodoran, pakelah deodoran untuk orang-orang di sekitar kamu. atau at least, sering-seringlah ganti baju biar gak bau bau amat. ampun saya gak ngerti sama orang yang bertahan dengan kebauketekannya. pake deodoran hal sepele lho, jangan sampe orang ngadoin kamu deodoran saking kamu gak kena disindir.

segitu dulu deh yang bisa ditulis. semoga semakin hari kita menjadi pribadi yang semakin baik dan tidak bikin orang-orang di sekitar kita risih. 

Friday, August 7, 2015

baiknya ke orang lain, ke temen sendiri boro boro.

pagi ini, seperti biasa saya mengawali hari dengan scrolling-scrolling akun instagram beauty bloggers/ beauty enthusiasts/ makeup artists dengan penuh semangat. tidak jarang, satu dua komentar saya sampaikan terkait produk yang mereka gunakan atau sekadar pujian manis akan hasil karya mereka yang memang luar biasa. secara tidak sadar, kalimat yang saya gunakan juga sangat manis. entah itu karena saya menulis di ruang publik, entah memang karena saya suka menulis hal yang manis-manis (oh tentu tidak, saya kadang judes di sosial media).

komentar-komentar yang saya tulis bernada lembut dan menyenangkan hati si pembaca, seperti:
"hai darling, you look gorgoeus"
atau
"OMG, you're so fabulous!"
atau saat ingin menanyakan sesuatu:
"hai babe, ini pake lipstik apa yaa? warnanya cantik banget, cocok di bibir kamu.. (insert emoji love di sini secara brutal)"
and so on, and so on.

mungkin, bentuk penyampaian seperti di atas memang karena they really deserve it. kebanyakan memang sudah pada level profesional sehingga kalo bibirnya cuma dikasih saospun masih kelihatan super menakjubkan. and as a normal human (who love to live socially), we love to compliment each other. gak cuma makeup, segala sesuatu yang mereka pake biasanya gampang banget mancing buat bilang:
"ihhh lucu banget (insert nama barang)-nyaaaaa! beli di mana?", dan seterusnya, dan seterusnya.

tapi entah kenapa, bentuk pujian akan dirasa lebih gampang dikeluarkan pada orang-orang yang tidak begitu dekat dengan kita atau bahkan yang tidak mengenal kita. menjaga perasaan. oke, itu perlu. menjaga hubungan baik dengan idola. oke, itu juga perlu. sampai kemudian kita lupa, orang-orang terdekat menjadi sangat jarang menerima ucapan-ucapan baik dan menyenangkan hati seperti yang kita lakukan kepada orang-orang yang bahkan tidak peduli dengan keberadaan kita (kenal elo juga nggak).

emang sih, katanya kalo udah deket banget biasanya yang keluar adalah kata-kata agak kasar (tapi jokes semata), tapi kayaknya ini lebih cocok buat para lelaki. iya kan, mereka jarang dan justru aneh kalo saling puji. sedangkan wanita katanya kalo memuji itu gak bener-bener tulus, cuma sekedar basa basi busuk biar ada bahan obrolan. tapi nggak lho, gak semuanya kayak gitu.

saya termasuk orang yang gampang banget notice kalo ada yang berbeda/ baru pada diri teman saya. misalnya, ada yang pake baju baru, atau sepatu baru, atau warna lipstik baru, bla bla bla, pasti refleks bilang "ih baru yaaa, kok lucu sih?". kemudian biasanya dilanjutkan dengan obrolan tentang harga barang tersebut, terus lokasi pembelian, terus first impression si pemilik, terus banding-bandingin dengan produk serupa, dan masih banyak hal lainnya karena wanita emang suka berbicara. menyenangkan, bukan?

duh, makin ke sini, tulisannya makin gak berlaku buat saya kayaknya.

jadi gini, ada beberapa orang yang sikapnya berbeda, bahkan cenderung lebih baik dan santun kepada orang-orang yang tidak dikenal dekat. saya gampang banget ngerasa orang yang kayak gini. ada juga yang emang "lenjeh", baiknya cuma ke lawan jenis, tapi ke sesama jenis mah boro boro. tutur kata, intonasi, dan intensitas mengobrol yang tidak sama, secara gak sadar bikin kecewa, lho. lalu kemudian bikin bingung "kita sebenernya temenan deket gak sih?". udahlah ngomong jarang, sekali ngomong seperlunya, muka masem tiap ketemu, tapi kalo ketemu orang langsung berubah, bikin sedih gak sih temen kayak gini? bukan temen aja, sodara juga kadang begitu. saya sih gampang berprasangka dan memutuskan untuk menjaga jarak, mungkin emang orangnya sudah tidak merasa butuh dan senang berteman dengan saya. tahu dirilah, gak selamanya keberadaan kita bikin nyaman.

makanya, untuk tetap menjaga hubungan baik memang perlu komunikasi yang baik, kecuali kamu emang gak mau punya hubungan baik lagi. betapa sayang, jauh jauh ngebaikin orang yang belom tentu mau nolong kamu di saat susah, terus mengabaikan orang deket yang gak perlu diragukan lagi ketulusannya. betapa gampangnya kamu ngasih senyum ke orang-orang yang gak dikenal, ngasih sapa ke teman-teman yang cuma dikenal wajahnya, tapi ke temen sendiri kayak gak ngerasa perlu kayak gitu. iya sih, temen baik emang gak bakal pergi. tapi gak salah loh ngasih sedikit compliment, saling dukung, dan memuji hal hal kecil. aneh emang buat hubungan pertemanan yang dari dulu gak biasa saling complimenting each other, but trust me, sometimes it works to make relationship last longer.

my word is, jangan suka kebalik dalam memperlakukan orang, you dont know how hurt it could be knowing that we're less-appreciated by our close ones.

dan untuk teman-teman baik saya, I thank God for your presence.

Monday, August 3, 2015

3 Agustus 2015, sebulan sebelum dua puluh enam.

Hai, bolehlah sedikit menyapa setelah lama banget gak nulis di blog. Senang sih, akhirnya punya keinginan buat nulis lagi. Beberapa minggu belakangan memang agak kacau pola hidup. Agak nggak produktif, luar biasa malas, dan stres sendiri. Hai teman temanku yang rajin, bagi tipsnya dong!

Ijinkan saya meng-update peristiwa dan aktivitas saya tiga atau empat bulan ke belakang.

Sudah dua bulan kayaknya nggak nyanyi-nyanyi di café. Bulan pertama karena libur ujian, bulan kedua karena puasa+libur lebaran. Rindu. Cuma bisa nyanyi-nyanyi di kamar mandi. Serekam-dua rekam untuk instagram yang cuma berdurasi lima belas detik. Gak maksimal.

Semingguan ini sedang senang-senangnya mainin makeup. Dari dulu, sih, tapi sekarang agak serius. Udah berani ngupload video pun di youtube tentang makeup routine aku sehari-hari. Rajin juga posting di Instragram (dan di-link ke Facebook) tentang beauty-care, skin-care, dan review produk yang aku beli. Senang rasanya bisa berbagi hal gratis. Apalagi respon teman-temanku yang mulai semangat nanya-nanya skincare dan makeup. Rasanya berhasil misiku untuk mengajak teman-teman peduli kecantikan dan penampilan wajah walaupun dengan cara sederhana. Yes! Next wishlist: ikutan private makeup class. Doain ya ada barengannya, soalnya kalo sendirian jatohnya mahal sih (walopun misalnya gak ada yang mau ikutan, aku bela-belain ikut sendiri. Investasi, sis!).

Sudah mulai jenuh di sini (yaa.. syndrome pasca-libur panjang). Panik karena aku masih males ngerjain skripsi. Oke, silakan dimarahin.

Aku juga mulai rekaman serius nih. Serius dalam arti: bukan dengan kamera HP, haha. Berkolaborasi dengan teman kampus, bikin beberapa video nyanyi yang mudah-mudahan hasilnya memuaskan para penonton (soon, di youtube).

Hmm, apalagi yaa. Ohiyaa, aku mulai memasak, karena niatnya diet low-carb. Ya walopun jatohnya mungkin gak diet karena takaran kalorinya aku gak ngerti. Ambil sisi baiknya aja: bisa latihan masak. Hari ini hari pertama. Rencananya akan mulai masak tanpa nasi/kentang untuk enam hari, dan satu hari dijadikan cheating-day. Let’s see. Hari ini sih masak ayam goring dan jagung rebus untuk lunch, dan tumis tahu telor untuk dinner. Alhamdulillah rasanya gak enak hahahaha (masaknya gak pake garem sih). Pelan-pelan semoga bisa istiqomah di jalan ini. Sudah belanja (tapi kayaknya kurang) sebesar 150ribu untuk menu enam hari. Hmm, 100ribuan sih, 40ribuannya untuk minyak goreng (canola oil). Semoga gak bandel terus makan di luar.

Terus aku kemaren bikin path lagi. Niatnya biar bisa terus update sama temen-temen deket, soalnya mungkin intensitas kami mengobrol sangat jarang. Lebih sering ngobrol ke media social. Huft. Gaktaunya banyak yang add. Terus aku accept. Terus riweuh lagi ngeliat timeline path. Yaudahlah, aku uninstall lagi haha.

Bulan depan aku insyaAllah ulang tahun. Yang ada di pikiran cuma ini: orang-orang udah aku bahagiain belum ya?


Sampai jumpa di postingan selanjutnya.