Gaktau kenapa, sebulan ini udah tiga wedges gue yang rusak. Entah
karena keseringan dipake atau karena gue yang overweight untuk ketiga wedges
tersebut. Ah. Rasanya seperti patah hati. Tiga-tiganya adalah wedges
kesayangan, dimana mereka memenuhi syarat untuk disayang-sayang dan dijadikan
wedges favorit. Syarat yang gue kasih ke sepatu-sepatu gue untuk masuk sebagai
nominasi sepatu kesayanbagn antara lain:
1). Wedges minimal 9cm
2). Modelnya cakep
3). Enaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkk dipake
4). Gak terlalu mahal. (buat apa beli yang mahal, toh nanti
diinjek injek juga).
So, loloslah tiga wedges diantara beberapa gelintir wedges
yang gue punya. Tiga-tiganya secara bergantian gue pake tiap hari. Umurnya maybe
6 bulanan. Wajar kalo mereka merasa lelah melayani gue dan gue harus sadar dengan
kenyataan bahwa hidup gak selamanya harus bersama dengan hal yang kita sukai. Ada
saatnya mereka pergi, menyisakan kenangan yang teramat manis, dan yang harus
kia lakukan adalah: move on. Life must go on kalo kata Leann Rimes.
Buat wedges-wedges ku yang telah pergi mendahului
teman-temannya yang lain, gue haturkan
ribuan terima kasih atas jasa-jasa lo membuat badan gue agak tinggi sehingga
gak keliatan bantet-bantet amat. Sampai jumpa, jangan merasa kalo lo harus
tetap bersama gue. Ini udah saatnya lo pergi. Plis, pergilah dengan ikhlas
karena, juju raja, gue udah mulai rela sekarang. Jangan iri kalo nantinya gue
beli wedges baru ya, karena udah pasti gue beli lagi utntuk menggantikan posisi
lo semua biar rak sepatu dan hati gue nggak kosong.
Bye, mungkin kita akan bertemu lagi dalam bentuk yang sama,
tapi kondisi yang berbeda (rasa-rasanya sih epngen beli model yang sama saking
enaknya tuh wedges). Be tough, okay?
No comments:
Post a Comment