Monday, June 24, 2013



Gaktau kenapa, sebulan ini udah tiga wedges gue yang rusak. Entah karena keseringan dipake atau karena gue yang overweight untuk ketiga wedges tersebut. Ah. Rasanya seperti patah hati. Tiga-tiganya adalah wedges kesayangan, dimana mereka memenuhi syarat untuk disayang-sayang dan dijadikan wedges favorit. Syarat yang gue kasih ke sepatu-sepatu gue untuk masuk sebagai nominasi sepatu kesayanbagn antara lain:
1). Wedges minimal 9cm
2). Modelnya cakep
3). Enaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkk dipake
4). Gak terlalu mahal. (buat apa beli yang mahal, toh nanti diinjek injek juga).

So, loloslah tiga wedges diantara beberapa gelintir wedges yang gue punya. Tiga-tiganya secara bergantian gue pake tiap hari. Umurnya maybe 6 bulanan. Wajar kalo mereka merasa lelah melayani gue dan gue harus sadar dengan kenyataan bahwa hidup gak selamanya harus bersama dengan hal yang kita sukai. Ada saatnya mereka pergi, menyisakan kenangan yang teramat manis, dan yang harus kia lakukan adalah: move on. Life must go on kalo kata Leann Rimes.

Buat wedges-wedges ku yang telah pergi mendahului teman-temannya yang lain, gue  haturkan ribuan terima kasih atas jasa-jasa lo membuat badan gue agak tinggi sehingga gak keliatan bantet-bantet amat. Sampai jumpa, jangan merasa kalo lo harus tetap bersama gue. Ini udah saatnya lo pergi. Plis, pergilah dengan ikhlas karena, juju raja, gue udah mulai rela sekarang. Jangan iri kalo nantinya gue beli wedges baru ya, karena udah pasti gue beli lagi utntuk menggantikan posisi lo semua biar rak sepatu dan hati gue nggak kosong.

Bye, mungkin kita akan bertemu lagi dalam bentuk yang sama, tapi kondisi yang berbeda (rasa-rasanya sih epngen beli model yang sama saking enaknya tuh wedges). Be tough, okay?